Empat orang warga di Tanjung Redeb, kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dilaporkan tewas usai menenggak miras oplosan. Satu orang lagi masih kritis dan dirawat di RSUD Abdul Rivai, Tanjung Redeb.

Keterangan diperoleh, aksi pesta miras itu berlangsung Rabu (6/6) malam, di salah satu rumah warga di Tanjung Redeb. Miras dikabarkan hasil oplosan miras terkenal, dicampur dengan miras lokal.

Belakangan, keempatnya sempat sakit perut, hingga dilarikan ke RSUD Abdul Rivai. Korban pertama, meregang nyawa saat dirawat pada hari Sabtu (9/6). Tiga korban lainnya yang juga dalam perawatan medis, meninggal hari ini, sejak dini hari hingga siang tadi.

Seorang lagi, berinisial FT, masih dirawat di RSUD Abdul Rivai dan tengah berada dalam kondisi kritis, serta mendapatkan perawatan intensif dari petugas medis rumah sakit.

Kabar meninggalnya 4 orang diduga akibat menenggak miras oplosan itu bikin kaget warga Berau. Apalagi, kabar itu beredar di media sosial.

"Heran, kok masih ada yang mengoplos miras, minum ramai-ramai. Apalagi ini bulan puasa," kata Sofyan, warga Tanjung Redeb, kepada merdeka.com, Minggu (10/6) malam.

Keheranan Sofyan beralasan. Sebab, aparat tengah gencar-gencarnya memberantas miras, seperti yang terjadi di daerah lain. "Di Berau juga kan, polisi sebelumnya sudah menyita banyak miras," sebut Sofyan.

Dikonfirmasi merdeka.com malam ini, Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono belum bisa memastikan kebenaran kabar itu. Malam ini juga, dia menerjunkan personelnya menyelidiki kabar itu. "Ini makanya saya mau lihat dulu," kata Pramuja.

Meski demikian, Pramuja juga belum mendapatkan laporan sementara dari personelnya. "Saya belum dapat terima berita. Makanya ini lagi turun ke lapangan, anggota saya. Saya cek dulu kebenarannya dan anggota belum laporan," sebutnya. [rzk]