Buntut dari kematian lima warga Tasikmalaya, Jawa Barat awal Oktober lalu, seorang teman sekampung mereka yang bekerja di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK)
Buntut dari kematian lima warga Tasikmalaya, Jawa Barat awal Oktober lalu, seorang teman sekampung mereka yang bekerja di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jakarta dicokok polisi dua belas hari setelah kawanan tadi menenggak oplosan maut tersebut. Ia digelandang ke markas Polres Tasikmalaya gegara mencuri alkohol berkadar 96 persen dari tempatnya bekerja.
Alkohol untuk praktikum siswa SMK diselundupkan ke luar sekolah kemudian dipakai sebagai bahan baku minuman di kampung halaman dan menelan nyawa lima teman mereka.
Peraturan Kota (2015) maupun Kabupaten Tasikmalaya (2004) untuk mengendalikan dan mengawasi minuman beralkohol berbeda dengan misalnya di Kota Bandung yang diterbitkan 2010. Baik di Kabupaten maupun Kota Tasikmalaya, tidak dicantumkan tempat minuman beralkohol bisa diperoleh secara resmi. Sementara Kota Bandung menetapkannya, di antaranya hotel berbintang tiga ke atas, restoran dengan tanda Talam Kencana dan Selaka, pub, karaoke, kelab malam, diskotik, dan toko bebas bea (duty-free shop).
Gambaran tadi merupakan sekelumit dampak pembatasan minuman beralkohol yang dikonsumsi berbagai lapisan masyarakat Nusantara entah sejak kapan. Saat dibatasi hanya dapat dibeli di tempat-tempat mahal bahkan dilarang sama sekali, rakyat tetap akan minum bagaimanapun caranya!
Kali ini Center for Indonesian Policy Studies bekerjasama dengan Kanal Indonesia tanpa Stigma dari Rumah Cemara untuk mengulas kebijakan pembatasan-pelarangan minuman beralkohol di sejumlah daerah yang berdampak pada konsumsi secara tidak aman, tanpa pengawasan otoritas kesehatan sehingga kematian tidak bisa dicegah.
Dipandu Patri Handoyo dari Rumah Cemara, diskusi kali ini juga diisi oleh Pingkan Audrine, peneliti Center for Indonesian Policy Studies yang banyak mengkaji kaitan kebijakan minuman beralkohol dengan fenomena oplosan yang “meminum” 970 korban nyawa sepanjang 2008-2018 secara nasional.
Mari simak percakapannya!
Gambar Ilustrasi oleh @Abulatbunga
Selain di Cicalengka, Tiga Warga Bandung Juga Tewas Akibat Miras Oplosan
BACA ARTIKELDua warga Jatinangor meninggal setelah mengonsumsi miras oplosan
BACA ARTIKELKorban tewas akibat pesta miras oplosan bertambah menjadi 9 orang, 2 lainnya masih kritis.
BACA ARTIKELSeorang pelajar SMA tewas di umur 18 tahun akibat menenggak miras oplosan yang dicampur dengan minuman bersoda
BACA ARTIKELMiras Oplosan Renggut Nyawa 2 Pemuda di Bandung Saat Lebaran
BACA ARTIKELLagi, Oplosan Renggut Nyawa di Malang Selatan
BACA ARTIKEL