Penulis: Noor Halimah (Center for Indonesian Policy Studies)

 

“Hore, masuk legal age!”

Ulang tahun di usia tertentu seperti 17 tahun dan 21 tahun jadi waktu yang berbeda dibanding usia lain. Di umur tersebut kita udah boleh membawa kendaraan, dan salah satunya diperbolehkan secara hukum misalnya untuk mengonsumsi minuman beralkohol atau minol. Mau minum atau nggak, itu semua pilihan. Jika memilih iya, kamu harus memastikan bahwa yang dipilih adalah minol yang legal dan bukan oplosan, dan dikonsumi dengan bertanggung jawab. 

Tapi, kenapa butuh menunggu di usia tertentu ya untuk diperbolehkan minum minol?

 

Usia legal di beberapa negara

Setiap negara punya kebijakan sendiri terkait batas usia minimum dalam mengonsumsi minol. Penetapan usia minimum ini juga beragam. Misalnya aja di Amerika Serikat usia minimum untuk mengonsumsi minol adalah 21 tahun, di India usia minimum berada di rentang 18 - 25 tahun tergantung wilahnya. Di Jepang warganya baru boleh minum minol di usia 20 tahun, Korea Selatan 19 tahun, sedangkan Singapura menetapkan usia 18 tahun untuk dapat mengonsumsi minol.

Di Indonesia, usia minimum untuk mengonsumsi minol adalah 21 tahun. Untuk membuktikan usia saat membeli, pembeli wajib  menunjukkan kartu identitas (KTP). Nah, peraturan usia minimum ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol yang mulai berlaku pada April 2014. Dalam peraturan ini juga diatur sanksi. Jika penjual menjual minol kepada anak di bawah umur, mereka  akan dikenakan hukuman administratif berupa pencabutan izin usaha.

 

Efek negatif mengonsumsi minuman beralkohol pada peminum di bawah umur

Penelitian yang dilakukan oleh National Research Council and Institute of Medicine pernah menulis bahwa, dengan menetapkan usia minimum untuk mengonsumsi minol dapat membantu menekan angka peminum di bawah umur. Hal ini karena minol punya dampak negatif terhadap kesehatan, terutama kinerja otak, dan psikologis, peminum di bawah umur. 

Apa aja dampaknya? Berikut ini beberapa dampak kesehatan dan psikologis yang dapat diakibatkan karena mengonsumsi minol pada peminum dibawah umur menurut Center for Disease Control dan National Research Council and Institute of Medicine:

-Mengganggu fungsi optimal otak dan kemampuan berpikir

-Meningkatkan potensi kecelakaan dan perkelahian akibat pengaruh minol 

-Meningkatkan kemungkinan penyalahgunaan minol dan penggunaan narkoba

-Menyebabkan kematian akibat keracunan alkohol

-Gangguan kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan

-Dalam jangka panjang akan menimbulkan penyakit seperti pankreatitis, hepatitis, sirosis hati, hipertensi, dan anemia

 

Efek negatif ini tentunya dapat memengaruhi aktivitas di sekolah dan juga kehidupan sosial mereka yang berusia di bawah 21 tahun. Walaupun dampak negatif ini juga dapat terjadi pada orang dewasa, efek negatifnya lebih banyak pada peminum di bawah usia 21 tahun. Jadi, jika kamu belum berusia 21 tahun sebaiknya jangan mengonsumsi minol, apalagi minol oplosan, ya! 

Mau tahu lebih lanjut tentang topik mengonsumsi minol yang aman di Indonesia? Kamu bisa download makalah kebijakan terbaru dari Center for Indonesian Policy Studies berjudul Reformasi Kebijakan untuk Akses Online Minuman Beralkohol yang Aman di Indonesia.

 

Sumber:

Center for Disease Control and Prevention

National Research Council and Institute of Medicine.

Hingson & Kenkel - Social, health, and economic consequences of underage drinking